Kamis, 29 Oktober 2015

Internet of Things



Image result for internet of things


Internet of Things (IoT) adalah suatu impian atau vision di dalam bidang IT dimana bukan hanya smartphone dan komputer saja yang terhubung internet melainkan benda nyata yang ada disekitar kita seperti mesin produksi, mobil, peralatan elektronik , peralatan yang dapat digunakan manusia (wearables) serta benda nyata lainnya yang dapat tersambung ke jaringan lokal dan global menggunakan sensor atau akuator tertanam. IoT juga dapat menukar data yang sebelumnya tidak bisa ditukar dan memberi informasi dengan lebih aman.

Internet of Things (IoT) atau  Internet of Everything (IoE) sudah ada dan berkembang sangat cepat sekarang ini. Selama beratus tahun kebutuhan kita tidak banyak berubah, kita ingin disayangi, merasa aman, bersenang-senang, mempunyai pekerjaan yang disukai, pertemanan, memberi dukungan untuk keluarga dan  mempunyai role (entah itu besar atau kecil) di lingkungan sekitar. Lalu bagaimana saat hal-hal tersebut menjadi cerdas? Hasilnya mungkin adalah tsunami dimana awalnya terlihat kecil namun dapat bergerak dengan cepat. Tujuan dari IoT adalah untuk mengamati dan meramalkan apa saja yang akan terjadi ketika benda pintar mengelilingi rumah kita, kantor, jalanan dan kota-kota.

Beberapa contoh benda nyata yang sudah ada di dunia antara lain Google Glass, Google Nest, Nike Fit, Samsung Smart Watch, Smart Air Conditioner, Smart-TV, Smart Refrigerator, dll. Dengan rencana dipasarkannya produk-produk konsumer good IoT, 2015 diperkirakan akan menjadi awal mula kebangkitan Internet of Things. Berdasarkan prediksi perusahaan terkenal IT (Cisco), pada tahun 2020 akan ada 50 milyar alat-alat yang terhubung dengan internet, 400 juta alat-alat tersebut termasuk dalam kategori wearables.
Image result for smart air conditioner
Smart AC

Image result for google glass
Google Glass


Image result for smart-tv
Smart TV




Menurut Forbes, fakta-fakta yang sulit dipercaya tentang IoT antara lain:
1. Sekitar 87% manusia belum mengetahui apa itu “Internet of Things”
2. ATM termasuk salah satu benda IoT dan mulai online sejak 1974.
3. Di tahun 2008, lebih banyak benda yang terhubung dengan internet daripada manusia.
4. Di tahun ini, diperkirakan 4.9 billion benda yang terhubung internet dan diramalkan angka itu akan terus bertambah di tahun 2020 menjadi 50 billion lebih.
5. Di tahun 2015, lebih dari 1.4 billion smartphones telah terjual dan diperkiraan pada tahun 2020 kita akan memiliki 6.1 billion pengguna smartphones.
6. Pada tahun 2020 nanti, seperempat billion mobil akan terhubung dengan internet dan dapat memberikan kita sensasi berbeda saat mengemudi bahkan mengemudi otomatis.
(Google telah membuat mobil jenis ini dengan rata-rata 10,000 autonamus per minggu)
7. Benda wearable juga diprediksi akan meningkat pada tahun 2020.
8. Pada saat ini, pasar untuk Radio Frequency Identification (RFID)  yang digunakan sebagai pemancar untuk mengidentifikasi dan melacak benda, bernilai $11.1 billion dan diprediksi meningkat menjadi $21.9 billion di tahun 2020.
9. Hubungan Machine-to-Machine (M2M) akan tumbuh dari 5 billion di awal tahun ini menjadi 27 billion di tahun 2024 dengan China memiliki 21% andil dan U.S. 20%.
10. GE percaya bahwa “Industrial Internet” (IoT) akan menambah $10 sampai $15 trillion ke global GDP  20 tahun kedepan.
11. Memiliki “dapur pintar” dapat menghemat makanan dan minuman sebesar 15%  setiap tahun.



iot-and-wearables



Tentu dengan adanya Internet of Things dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita sekarang ini, terutama mengatasi masalah-masalah yang sebelumnya sulit diatasi dengan keterbatasan alat yang kurang canggih. Banyak sekali potensi yang dapat digali dari IoT dan tak terbatasnya kesempatan yang dapat kita raih di dalam dunia bisnis dan social. Tentu saja dengan adanya IoT kita merasa terbantu terlebih manusia zaman sekarang dapat dikatakan 'malas', hanya mau praktis saja dan kita dengan mudahnya terbuai oleh kepraktisan alat-alat pintar yang ada.

Seperti contohnya pada mobil. Jika mobil menjadi lebih “cerdas” dan banyak mesin yang berbicara satu sama lain, kita tidak akan lupa untuk mengganti oli mobil. Mobil pintar kita akan memberi tahu mekanik kapan oli diganti bahkan memberi tahu kapan ban kekurangan angin. Mobil akan memberikan referensi bengkel terdekat. Mengemudi menjadi lebih aman ketika kita lelah dapat mengaktifkan otomatis kemudi dan rambu lalu lintas akan dapat menyesuaikan dengan keadaan lalu lintas yang ada mobil dapat berhenti sesuai keadaan lalu lintas yang telah diberitahukan oleh mobil pintar. Kulkas pintar akan dapat mengetahui kapan persediaan kita telah habis, dan lain sebagainnya. 

Namun terlepas dari itu semua, sulit menahan perkembangan IoT yang sangat cepat terlebih dampak yang dirasakan bagi sebagian manusia. Jika perkembangan “benda pintar” terlalu cepat tidak dapat dipungkiri dapat berdampak negatif bagi manusia. Ketika semua data dapat disimpan di internet, hal itu akan mudah terserangnya virus dan menimbulkan banyak hacker yang ingin me-hacked data-data yang tersimpan diinternet. Privasi pengguna dapat disebarluaskan ke dunia maya, celakanya lagi kita kurang mengetahui apa yang kita setujui saat mengunduh aplikasi, hal itu dapat memicu penyebarluasan infomasi, akses ke foto-foto kita, kontak kita, dll.

Tidak hanya data saja yang dapat di hacked, hal lain yang dapat di hack adalah CCTV yang sekarang ini sudah dipasang dirumah-rumah, perusahaan-perusahaan serta jalanan-jalanan. Para hacker dapat memanipulasi CCTV tersebut sesuai keinginan mereka, selain CCTV beberapa perangkat rumah pintar pun menjadi target para hacker. Selain itu akan menjamurnya penipuan berbasis virus yang sulit diatasi karena semuanya berhubungan dengan internet.

Selain hal diatas, tidak dapat dipungkiri jika semua hal serba “pintar” maka kita akan semakin malas untuk menggerakan badan, karena kita lebih memilih alat untuk melakukan hal itu semua dan juga berkurangnya tenaga kerja manusia karena semua sudah digantikan dengan alat yang lebih canggih, lebih cepat dan lebih praktis dibandingkan manusia.

Inovasi merupakan suatu hal yang baik karena kita membutuhkan saat dimana untuk memperbaiki apa yang telah ada, membuatnya menjadi lebih “baru”, membuat sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan tetapi semuanya tidak dapat melebihi apa yang Tuhan ciptakan.



Referensi:
http://iot.co.id/apa-itu-internet-of-things/
http://www.theinternetofthings.eu
http://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2015/10/27/17-mind-blowing-internet-of-things-facts-everyone-should-read/
http://www.cisco.com/web/solutions/trends/iot/overview.html

Jumat, 13 Maret 2015

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A. Pendekatan Kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
          Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi-nilai kemusiaan dan karena nilai-nilai yang disampaikannya normatif karena itu seni lebih mudah berkomunikasi.
          Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakna bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu, filsafat yang juga menggunakan bahasa, juga bersifat bastrak. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dll disebut abstrak, sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
          Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan dengan cerita pula orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya.
Orientasi the humanities: ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities.



B. Ilmu Budaya Dasar yang di Hubungkan dengan Prosa

Dalam kesusastraan indonesia, terdapat prosa lama dan prosa baru:
-      Prosa lama meliputi: dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara, dll.
-      Prosa baru meliputi: cerita pendek, novel, biografi, kisah, otobiografi.

C. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Nilai-nilai yang dibawa pembaca lewat sastra:
1.     Prosa fiksi memberikan kesengangan
2.    Prosa fiksi memberikan informasi
3.    Prosa fiksi memberikan warisan kultural
4.    Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

Berkenaan dengan moral, prose fiksi dibagi menjadi 2; karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolaknya. Ada juga yang menyuarakan dua-duanya.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Dalam dongeng terdapat bentuk epos yang berati cerita kepahlawanan atau wira carita.

D. Ilmu Budaya Dasar yang di Hubungkan dengan Puisi

Kepuitisan, keartistikan, dan keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan:
1.     Figura bahasa
2.    Kata-kata yang amiquitas
3.    Kata-kata berjiwa
4.    Kata-kata yang konotatif
5.    Pengulangan


Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi:
1.     Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2.    Puisi dan kesadaran individual
3.    Puisi dan keinsyafan sosial


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


A. Manusia
Dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis (ilmu biologi), manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi), makhluk yang selalui ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik), makhluk yang berbudaya (filsafat), dll.
Ø  Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu jasad, hayat, ruh dan nafs
Ø  Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur, yaitu id, ego, superego.

B. Hakekat Manusia
-      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
-      Makhluk Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya.
-      Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati yang budayawi.
-      Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (geologi), mempunya kualitas yang martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

C. Kepribadian Bangsa Timur
Bangsa Timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Kepribadian bangsa Timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Pada umumnya kepribadian bangsa Timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada.
·         Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima:
1.     Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup, dll.
2.    Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3.    Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.

Franchais L. K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan China, mengkombinasikan  dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, filsafat & kesusastraan Cina Klasik. Ia telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah konsentrasi sekitar diri pribadi.

Psiko-siogram manusia menurut Prof. Dr. Koenjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan, mentalitas dan pembangunan
# Lingkaran no 7 dan 6 (daerah tak sadar dan subsadar): terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang mendesak kedalam.
# Lingkaran no 5 :kesadaran yang tidak dinyatakan (seperti malu, takut salah, sungkan, dll)
# Lingkaran no 4 : kesadaran yang dinyatakan secara terbuka
# Lingkaran no 3 : mengandung konsepsi mengenai orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang diajak bergaul secara karib.
# Lingkaran no 2 : hubungan berguna dan fungsi berguna.
# Lingkaran no 1 : lingkaran hubungan jauh.
# Lingkaran no 0 : terdiri dari pikiran-pikiran tentang orang-orang diluar Indonesia.


D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari colere yang berarti mengolah tanah. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola perilaku yang ditularkan secara sosial.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital).
-      Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
-      Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum.
-      Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial didalam masyarakat.
-      Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya.

E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn  di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan 7 unsur kebudayaan universal:
1.     Sistem Religi (kepercayaan)
2.    Sistem organisasi kemasyarakatan
3.    Sistem pengetahuan
4.    Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5.    Sistem teknologi dan peralatan.
6.    Bahasa
7.    Kesenian

F. Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, ada 3:
1.     Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
Wujud ini disebut budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
2.    Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret dan dapat diamati atau diobservasi.
3.    Wujud benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak terlepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
          Ketiga wujud kebudayaan diatas tidak dapat dilepas satu sama lain. kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan-tindakan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya.

G. Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations Orientation (1961) dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.     Hakekat hidup manusia (HM)
2.    Hakekat karya manusia (MK)
3.    Hakekat waktu manusia (WM)
4.    Hakekat alam manusia (MA)
5.    Hakekat hubungan manusia (MN)

H. Perubahan Kebudayaan
Terjadinya perubahan ini disebabkan oleh:
1.     Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimilik bersama oleh para warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain norma-norma, aturan-aturan, dll.
Proses akulturasi didalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyrakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya, pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi, yaitu unsur-unsur manakah kebudayaan asing yang mudah diterima, unsur-unsur manakah kebudayaan asing yang sulit diterima, individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru, ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.



I.  Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarak dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. proses dialektis tercipta dari 3 tahap:
1.     Eksternalisasi : proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.    Obyektivitas: masyarakat menjadi realitas objektif
3.    Internalisasi: masyarakt disergap kembali oleh manusia
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi asing atau teraliansi.